Iklan Sponsor

Iklan

Iklan Sponsor

Iklan

terkini

Inilah Jejak-Jejak Masa Keemasan Negara Islam

arung sejarah
, 03:23 WIB Last Updated 2023-06-10T16:19:24Z
Inilah Jejak-Jejak Masa Keemasan Negara Islam, Ibnu Thaba penulis Al-Fakhriy fi Al-Adab As-Sulthaniyyah wa Ad-Duwal Al-Islamiyyaft, menyebutkan bahwa Bani Abbasiyah, Rasulullah Muhammad SAW, para khalifah Rasulullah, Khulafaurrasyidin tahun 632- 661M, yang terdiri dari Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Al-Khathab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib, Romawi dan Persia hingga wilayah kekuasaan negara Arab-Islam ini meluas hingga mencakup daerah-daerah di sekitar Jazirah Arab seperti Persia, Irak, wilayah Asy-Syam, Mesir, Afrika, hingga Tripoli, dan Eropa Barat. Bahkan mencakup Armenia pertengahan Asia hingga sungai Jaihun.

ARUNGSEJARAH.COM - Inilah Jejak-Jejak Masa Keemasan Negara Islam.

 

SETELAH meninggalnya Rasulullah Muhammad SAW, para khalifah Rasulullah yang datang sesudahnya memperkenalkanajaran agama Islam kepada seluruh penduduk bumi, hingga bangsa Arab dan umat Islam berhasil mendirikan sebuah negara Islam terbesar melalui beberapa fase dan membangun peradaban manusia terbesar yang pernah dikenal sejarah.

Pada masa Khulafaurrasyidin tahun 632- 661M, yang terdiri dari Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Al-Khathab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib, maka pasukan Arab mampu mengalahkan pasukan Romawi dan Persia hingga wilayah kekuasaan negara Arab-Islam ini meluas hingga mencakup daerah-daerah di sekitar Jazirah Arab seperti Persia, Irak, wilayah Asy-Syam, Mesir, Afrika, hingga Tripoli, dan Eropa Barat. Bahkan mencakup Armenia pertengahan Asia hingga sungai Jaihun.

Pada masa kekhalifahan Bani Umayyah antara tahun 661-750 M, pasukan umat Islam melanjutkan penyebaran dakwah Islam dan berjuang di jatan Allah hingga keluar Jazirah Arab dan menjadikan Damaskus sebagai ibukota dan pusat pemerintahan mereka.

Wilayah perbatasan negara Islam membentang hingga mencapai Turkistan di bagian Timur, Andalusia dan pertengahan Prancis di bagian Barat, tembok-tembok Konstantinopel di bagian Utara, dan bahkan mampu menaklukkan Bukhara, Samarkand,negara-negara di daerah antara dua sungai, dan ditambah dengan daerah Shindu, Afrika Utara, kepulauan Cyprus dan Rodes.

]umlah khalifah Bani Umayyah yang memerintah sebanyak empat belas orang, yarrg diawali dengan kepemimpinan Muawiyah bin Abi Sufyan, pendiri Dinasti Umayyah. Dan yang paling populer dari antara mereka adalah Abdul Malik bin Marwan, yang berhasil menyelamatkan dinasti ini dari tragedi fanatisme kesukuan yang hampir mencabik-cabik dan menghancurkannya. Abdul Malik bin Marwan mampu mengatasi kondisi yang genting itu dan mengembalikan kejayaannya serta memperkuat tiang-tiang penopangnya.

Keberhasilan pemerintahan dan kebijakannya ini merupakan pembuka jalan bagi generasi sesudahnya, baik dari putera-puterinya sendiri maupun kaum kerabatnya untuk memperluas penaklukan-penaklukan ke wilayah Timur maupun Barat.

Masa keemasan Bani Umayyah dicapai dua putera Abdul Malik bin Marwan, yaitu Al-walid dan sulaiman bin Abdul Malik, serta keponakannya bemama Umar bin Abdul Aziz,yang oleh umat Islam kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz ini disamakan dengan masa kepemimpinan kakeknya Umar bin Al-Khathab dalam masalah keadilan, zuhud, dan kinerjanya.

Bersamaan dengan wafatnya khalifah Umar bin Abdul Aziz tahun 720 M dan kemudian digantikan oleh Yazid II putera Abdul Malik dan merupakan khalifah kesembilan Dinasti Umayyah, maka kelemahan mulai menyerang sendi-sendi pemerintahan dan dinasti Umayyah itu sendiri karena berbagai faktor.

Di antara faktor-faktor tersebut adalah berkembangnya persaingan antar individu di lingkungan istana, munculnya semangat fanatisme di antara suku-suku yang mendukungnya, adanya beberapa khalifah Bani Umayyah yang cenderung memuja hawa nafsu dan tenggelam dalam kenikmatan dunianya, yang mereka adopsi dari lingkungan istana kekaisaran Byzantium. semua itu sangat berpotensi menjatuhkan kekuasaan Bani Umayyah dan mengancam kejatuhannya di tangan para pendukung Bani Abbasiyah tahun 750 M.

Pada masa kekhalifahan Bani Abbasiyah antara tahun 750-1258 M, pemerintahan Arab-Islam berhasil mengembalikan masa keemasan dan kegemilangannya. Bahkan Ibnu Thaba penulis Al-Fakhriy fi Al-Adab As-Sulthaniyyah wa Ad-Duwal Al-Islamiyyaft, menyebutkan bahwa Bani Abbasiyah telah memperlihatkan kepada dunia tentang sebuah politik yang diramu dengan agama dan kekuasaan. Dengan kebijakan tersebu! maka tokoh-tokoh terbaik dan terkemuka serta populer dengan kebaikannya tunduk dan patuh kepada mereka sebagai konsekwensi dari keagamaannya dan yang lain mematuhinya karena menyukainya.

Pemerintahan Bani Abbasiyah ini memiliki banyak kebaikan dan kemuliaan, menjadi pusat ilmu pengetahuan dan peradaban, simbol-simbol dan syiar keagamaandijunjung tinggr, dunia penuh dengan kemegahan dan kemeriahan, harga diri dan kehormatan senantiasa terlaga, dan benteng-benteng dipenuhi dengan pengamanan yang kuat dan penjagaan ketat.

Situasi dan kondisi seperti ini terus berlangsung hingga datang masanya unfuk berakhir. Berita tentang kemundurannya pun tersebar hingga situasi dan kondisi pun tidak lagi kondusif sehingga pemerintahan pun harus berpindah pada kekuasatrn dinasti lain. Para khalifah Bani Abbasiyah mencapai tiga puluh tujuh orang.Yang terpopuler dari antara mereka antara lain: Abu Ja'far Al-Manshur (754-775 M), Harun Ar-Rasyid (786-809 M), dan Al-Makmun (813-833 M).

Sumber: Prof. Dr. Ahmad Fuad Basya, Sumbangan Keilmuan Islam pada Dunia.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Inilah Jejak-Jejak Masa Keemasan Negara Islam

Terkini

Iklan

Close x