Iklan Sponsor

Iklan

Iklan Sponsor

Iklan

terkini

Mengenal Sosok Ibnu Khaldun, Sejarawan Muslim Peletak Dasar Ilmu Sosial Dunia (2)

arung sejarah
, 23:07 WIB Last Updated 2023-07-04T03:25:51Z

Ibnu Khaldul Mukaddimah Muqaddimah, Mengenal Sosok Ibnu Khaldun, Sejarawan Muslim Peletak Dasar Ilmu Sosial Dunia

ARUNGSEJARAH.COM - Mengenal Sosok Ibnu Khaldun, Sejarawan Muslim Peletak Dasar Ilmu Sosial Dunia (2).

 

KEHIDUPAN Ibnu Khaldun dapat dibagi ke dalam empat periode, yakni dimulai sejak berada di Tunisia sampai menetap dan meninggal di Kairo. Setiap periode kehidupan Ibnu Khaldun memiliki ciri tersendiri.

Periode pertama adalah periode pertumbuhan. Ibnu Khaldun belajar dan menuntut ilmu selama 20 tahun (732-751 H), yang keseluruhan studinya dihabiskan di Tunisia. Pada periode ini Ibnu Khaldun berhasil menyelesaikan studinya dan memperoleh ijazah ilmiah.

Periode kedua adalah bekerja. Dalam bekerja Ibnu Khaldun berhasil menduduki jabatan-jabatan administrasi bahkan sekretaris di bidang politik. Selama lebih kurang 25 tahun (751-784 H) beliau berkelana di negeri-negeri Maghrib dan di negeri Andalusia.

Periode ketiga adalah periode uzlah (mengasingkan diri). Dalam periode ini dijalaninya selama delapan tahun (776-778 H). Selama mengasingkan diri beliau habiskan untuk menulis dan mengadakan penelitian dan berhasil melahirkan tinta emasnya, yaitu “Muqaddimah Ibnu Khaldun”.

Periode keempat adalah mengajar dan menjadi hakim sampai wafat (784-808 H). pada periode ini Ibnu Khaldun meninggalkan kehidupan politiknya. Beliau berhasil menjabat sebagai hakim sebanyak enam kali. Di samping itu beliau menjadi tenaga pengajar di al-Azhar dan di sekolahsekolah lainnya di Mesir.

Ibnu Khaldun wafat pada tanggal 26 Ramadhan 808 H / 16 Maret 1406 M dalam usia 74 tahun menurut hitungan tahun Masehi atau 76 tahun menurut hitungan tahun Hijriyah dan dimakamkan di pemakaman para sufi.

***

Ibnu Khaldun memiliki banyak julukan, antara lain sejarawan, ahli filsafat sejarah, sosiolog, ekonom, geographer, cendekiawan, agamawan, politikus dan sebagainya yang memiliki perhatian yang besar terhadap bidang pendidikan. Hal ini antara lain terlihat dari pengalamannya sebagai guru yang berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Sebagai seorang ilmuwan, Ibnu Khaldun berhasil menulis seluruh ilmu dalam bentuk kitab. Berikut ini nama kitab yang menjadi karyanya:

1. Muqaddimah, pengantar dari kitab al-'Ibar dan merupakan karya monumental sehingga membuat namanya diagung-agungkan dalam dunia intelektualisme; 

2. Kitab al-‘Ibar, wa Diwan al-Mubtada’ wa al-Khabar fi Ayyam al-‘Arabi wa al-‘Ajami wa al-Barbar, wa man ‘As}aruhum min dhawi as-Sulthani al-‘Akbar (kitab pelajaran dan arsip sejarah zaman permulaan dan zaman akhir yang mencakup peristiwa politik orang-orang Arab, non-Arab dan Barbar serta raja-raja besar yang semasa dengan mereka) yang terdiri dari tujuh jilid; 

3. Kitab at-Ta’rif bi Ibnu Khaldun wa al-Rihlatuhu Sharqan wa al-Gharban (kitab autobiografi Ibnu Khladun); 

4. Uraian tentang kitab Burdah jarya al-Bushiri, ringkasan karya Ibnu Rusyd dan ringkasan kitab al-Muhassal karya Fachruddin al-Razi dan kitab al-Shifa’ al-Sa’il li Tahdhib al-Masa’il, serta  kitab al-Muhassal fi Ushul al-Din.

Kemampuan yang dimiliki Ibnu Khaldun dalam bidang pendidikan sejatinya tidak terlepas dari jasa para guru-gurunya. Berikut ini nama-nama gurunya: 

1. Abu ‘Abdullah Muhammad, ayah kandungnya sendiri adalah guru pertamanya. Darinya Ibnu Khaldun belajar membaca dan menulis bahasa Arab; 

2. Abu ‘Abdullah Muh}ammad Ibnu Sa’ad bin Burral al-Ansari, darinya Ibnu Khaldun belajar al-Qur‟an dan al-Qira‟at al-Hasayiri; 

3. Muhammad al Shawwash al-Zarzali 

4. Ahmad Ibnu al-Qassar, darinya Ibnu Khaldun belajar bahasa Arab; 

5. Syaikh Shamsuddin Abu ‘Abdullah Muhammad al-Wadiyasyi, darinya Ibnu Khaldun belajar ilmu Hadith, bahasa Arab dan Fiqih; 

6. ‘Abdullah Muhammad ibnu ‘Abdussalam, darinya Ibnu Khaldun belajar kitab al-Muwatta' karya imam Malik; 

7. 'Abdullah al-Muhaimin ibnu al-Hadrami, darinya Ibnu Khaldun belajar ilmu-ilmu agama dan Muhammad Ibnu Ibharim al-‘Abili, darinya Ibnu Khaldun belajar ilmu Filsafat, Logika, ilmu-ilmu pasti dan seluruh ilmu (teknik) kebijakan dan pengajaran.

Selain banyak menghasilkan kitab, Ibnu Khaldun juga menjadi seorang guru di lembaga pendidikan al-Qasbah, Tunisia dan lembaga pendidikan al-Azhar, Mesir. 

Ibnu Khaldun banyak memiliki murid dan tidak sedikit para muridnya menjadi ulama terkenal. Mereka di antara nama murid Ibnu Khaldun yang terpenting dan ternama adalah sejarahwan kondang Taqiyuddin Ahmad Ibnu ‘Ali al-Maqrizi, pengarang kitab al-Suluk li Ma’rifah Duwal al-Muluk dan Ibnu Hajar al-‘Asqalani, seorang ahli Hadith ternama.

Sumber:

Abd. Rachman Assegaf, Aliran Pemikiran Pendidikan Islam: Hadharah Keilmuwan Tokoh Klasik Sampai Modern (Jakarta: Rajawali Pers, 2013).

Ibnu Khaldun, Mukaddimah Ibnu Khaldun, Terj. Masturi Irham et.al. (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2011).

H.M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bina Aksara, 1994).

Mohammad Chodry, Konsep Pendidikan Ibnu Khladun (Perspektif Sosiologi), Tesis Universitas Sunan Ampel Surabaya (2018).

Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis (Jakarta: Ciputat Press, 2002).

Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011).

Toto Suharto, Epistimologi Sejarah Kritis Ibnu Khaldun (Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2003).

Zainal al-Khudhairi, Filsafat Sejarah Ibnu Khaldun, Terj. Ahmad Rafi‟ Ustmani (Bandung: Pustaka, 1987).

Sebelumnya.... Mengenal Sosok Ibnu Khaldun, Sejarawan Muslim Peletak Dasar Ilmu Sosial Dunia (1) (arungsejarah.com)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Mengenal Sosok Ibnu Khaldun, Sejarawan Muslim Peletak Dasar Ilmu Sosial Dunia (2)

Terkini

Iklan

Close x